Selasa, 24 November 2009

LABIRIN

L A B I R I N

“The General in His Labyrinth” adalah judul sebuah novel, yang dikarang oleh Gabriel Jose Garcia Marquez. Novel ini terinspirasi dari mitos Yunani “labyrinth atau labyrinthos”.yang meceriterakan tentang pembebasan Kolombia oleh Simon Bolivar. Sang jenderal ini, terjebak sendiri oleh kebijakannya sendiri dengan maksud untuk menciptakan strategi kekuatan kuasanya.
Labyrinth atau labirin adalah suatu struktur desain bangunan yang diciptakan oleh Daedalus. Maksud Daedalus, untuk menahan serangan Minotaur seekor makhluk yang kuat dan ditakuti oleh manusia pada saat itu. Minotaur tersebut berbentuk setengah manusia, setengah kerbau.
Minotaur sendiri mati dibunuh oleh seorang pahlawan Athena bernama Theseus. Labyrinth (labirin) yang dibangun oleh Daedalus, telah membuat dirinya terjebak dalam bangunan yang dia bangun sendiri, dan hampir tidak bisa keluar. Daedalus sendiri kemudian bisa dikeluarkan oleh Theseus dengan bantuan mengulurkan benang.
Labirin kemudian dipahami sebagai taman yang dirancang dengan percabangan yang begitu banyak dan rumit. Penuh teka-teki, mempunyai banyak jalur pilihan, dan arah yang penuh jebakan.
Bagi orang-orang politisi, labrin dikaitkan dengan rancangan kebijakan membangunan strategi seorang pemimpin untuk memperkuat kekuasaannya.
Pada masa pemerintahan sekarang ini, sepertinya SBY telah membangun labirin ke dua setelah labirin pertama SBY-Kalla yang tercipta secara tidak sengaja. Labirin kedua ini menurut para pengamat, tampaknya terbentuk dengan sengaja dengan alasan kurangnya SBY memanfaatkan kapasitasnya untuk membentuk Kabinet Indonesia Bersatu II. KIB II didominasi oleh kalangan politisi dari partai pendukung, dan mengesampingkan kalangan “teknokrat” dan kaum “professional” Pada hal, dilihat dari jamannya, dan persoalan yang akan dihadapi kedepan, menuntut tangan-tangan para ahli dan professional. KIB II sebagai hasil power sharing menjadi labirin yang sengaja dibangun SBY. Dengan maksud untuk memperkuat beliau di masa pemerintahannya. KIB II harus mampu mengulur benang yang sedang kusut agar dapat diulur untuk mengeluarkan pembangunnya dari labirinnya sendiri. Mengulur benang kusut memerlukan tangan-tangan terampil dan professional serta cekatan untuk mengulurnya. Kalau kita lihat Presiden terdahulu, masing-masing mempunyai labirin yang menjebaknya sendiri. Pembentukan Badan KPK, kemudian mengobok-oboknya dengan memakai tangan kepolisian dan kejaksaan serta tidak tegasnya Presiden dalam menyikapi hasil investigasi tim 8 yang beliau bentuk sebagai tim independen, melalui tim terungkap pula adanya makelar kasus hukum (markus) di dunia peradilan, semakin sulit pula beliau menguasai kamar-kamar penjebak didalam labirin yang beliau bentuk. Kegamangan terhadap kamar-kamar jebakan semakin rumit dan bertumpuk menghadang perjalanan pemerintahan beliau. Herannya, sudah beberapa orang pemimpin negara ini selalu terjebak dengan kebijakannya sendiri yang menjatuhkan pamornya sendiri. Berbagai labirin yang dibangun oleh presiden Indonesia, masing-masing adalah: Presiden Soekarno, terjebak dengan kbijakan NASAKOM nya, Presiden Soeharto dengan Dana IMF, Presiden Habibie dengan Timor Leste, Presiden Gusdur dengan MAKLUMAT, Presiden Megawati dengan pemilihan langsung presiden, Semuanya merupakan kebijakan yang dirancang dengan tujuan memperkuat pemerintahannya masing-masing, yang akhirnya menjebak diri sendiri. Akankah terjadi labirin reshuffle cabinet pada pemerintahan SBY II? Atau kah campur tangan dalam penegakan hukum terhadap kedua mantan pejabat KPK? Masih banyak lagi labirin-labirin yang siap menjebak kekuasaan SBY. Sedangkan periode yang pertama telah terjadi labirin antara Saudagar dengan negarawan yang polos?...........(disadur oleh br. dari Koran Tempo edisi tanggal 28.10.2009

2 komentar:

  1. Tidak ada yang lebih baik dari kejujuran dan menerima apa adanya. Berbuat sesuatu dengan muatan tujuan lain dibalik berbuat tersebut, kalau terbongkar akan memalukan dirisendiri

    BalasHapus

Pengikut